Senin, 19 Agustus 2013

Benarkah Cinta Tak Mengenal Usia?

     "Besok kalian harus membawa peralatan yang di butuhkan tadi. Dan kalian tidak boleh terlambat!" Teriak salah satu Kakak osis di sekolah baru ku. "Baik, Kak!" Jawabku dengan puluhan murid baru lainnya. Hari ini memang hari pertama ku mengunjungi sekolah baru ku, SMP Tunas Munawara. Aku tidak tau, kenapa kita di perintahkan membawa alat alat yang menurutku lumayan tidak penting. Contohnya, Belahan bola plastik untuk topi, kenapa kita harus membawa barang seperti itu. Topi sajakan sudah ada. Tapi yasudahlah, aku akan melaksanakan perintah Kakak kakak osis ini.
     "Ka! Chika! Pulang bareng yuk!" Seseorang memanggilku sambil menarik tas ku. "Ah iyaiya. Tapi anter aku ke perpus dulu ya, buku yang aku pinjem belum sempet di bali'in nih" kataku sambil melanjutkan langkah kaki ku tanpa melihat wajah seseorang yang mengajak ku berbicara ini. Dari suaranya sudah bisa ku tebak, ini suara sahabatku, Dana. Akhirnya, aku dan Dana berjalan menuju perpustakaan, Dana berkata sangat banyak. Aku tidak terlalu mendengarkannya, karena terlalu banyak ia berkata. Yang aku ingat dia bercerita tentang seseorang yang ia suka saja. "Liat deh itu itu yang aku ceritain! ganteng kan?" Dana berkata sambil mencubit ku sedikit, "Yaampun, kelasnya sampingan sama kelasku! namanya Mario! Pinter tuh anak. Anak kelas olimpiade tuh!" Kataku lumayan kaget. Aku sedikit yakin kalo Mario bisa saja suka sama Dana. Ku akui, Dana memang sangat cantik. Tak heran, banyak yang menyukainya. Dana memaksaku untuk memberi tahu di mana letak kelas si Mario. Tentu saja aku menolak, nanti bagaimana dengan nasib buku pinjaman ku. Tapi, kata Dana nanti kalo denda bisa di bayarin sama Dana, yauda deh, aku ga nolak.
      MOS yang sangat menyenangkan cenderung melelahkan itu sudah ku lalui selama 3 hari, ah leganya. Entah kenapa Dana berubah, dia lebih suka menatap hp nya sambil tersenyum sendiri daripada berbicara panjang lebar di telingaku. Ini sebuah keuntungan untukku, tapi aku menjadi terasa sepi. Jam berganti hari, akhirnya Dana mau bercerita pada ku. Dia sudah berpacaran dengan Mario. Apa? Secepat itu?, kataku dalam hati. Ah sudahlah semoga mereka bahagia :))
     Teman baru, sekolah baru, seragam baru, suasana baru, bukankah semua ini terasa berbeda? ya, aku harus bisa beradaptasi di sini. Hari berganti bulan, aku mulai merasa nyaman, tapi belum sepenuhnya. Teman temanku memiliki kekasih baru, kebanyakan. Ada yang dengan kakak kelas, ada yang se angkatan, bahkan ada yang satu kelas. HAHA bukankah ini lucu? mereka masih kecil tetapi sudah berpacaran.
     HP selalu ada di genggaman semua temanku. Ada yang smsan, telfon, bahkan video call. Ini semua sangat menjijikkan bagiku. Ini, aku yang aneh atau mereka semua yang aneh(?). Dana pun sekarang suka berpacaran di media social. Ini benar benar sangat menjijikkan.
     Aku dengar, ada murid di kelas olimpiade yang tampan. Aku sama sekali tidak minat melihat wajahnya, tapi Dana ingin melihatnya, sebagai teman yang baik, lagi dan lagi aku menemaninya. Oh, ternyata anak berkacamata. Iya, benar dia sangat tampan. Tapi bagi Dana masih Mario yang paling tampan. Ya, akhir akhir ini aku sangat senang menyelidiki. Setelah, 3 hari menyelidiki, Aku tau namanya dan aku juga mengetahui jejaring sosial nya sekaligus. Namanya Johan, tapi lebih sering di panggil Joe. Ke mana saja aku selama ini? kelasnya di samping kelasku tapi aku tak pernah melihatnya. Ah betapa bodoh diriku ini, ejek ku sendiri sambil tersenyum sendiri.
     YES! dia online! apa aku harus menyapanya terlebih dahulu? atau menunggu? , aku chat sajalah. Tidak tidak, aku ini cewek menunggu sajalah. Impossible! selama online tidak pernah dia menyapaku. Mau tidak mau aku harus berani mendahului, karena aku sangat ingin chat dengannya.
"Hai Joe! Kamu anak kelas olim ya! aku anak VII E!" klik Send
   Bego bego, kenapa aku harus melakukan ini. Seharusnya aku jijik dengan kelakuanku ini. Tapi entah kenapa aku sangat ingin melakukannya. 1 menit berlalu 2 menit berlalu .... omaigat! cuma di read! krak</3 aduh, kenapa tadi aku melakukan ini semua! aku menyesal!. 6 menit berlalu. Ada pesan masuk di jejaring sosial ku, DARI JOE! aku sangat senang. sangat. Aku buka pesannya dengan sangat gembira.
"Oh"
   JAWABANNYA CUMA ITU!? betapa hina nya aku ini
Oke, aku tidak akan mengirim pesan pada dia lagi. 3 hari aku tak membuka jejaring sosialku, akhirnya aku membukanya. ada 4 pesan dari Joe:
"Eh maaf yaa waktu itu aku cuma njawab "oh" "
"Kamu kok nggak pernah online?"
"Kamu marah ya sama aku?"
"Hai, Chika!"
     Ya Tuhan, dia tau nama ku!, seneng banget. sumpah.



To be continue...
  
   

0 komentar:

Posting Komentar